Penggunaan deterjen yang tidak tepat saat mencuci karpet bisa menimbulkan berbagai bahaya, baik untuk karpet maupun kesehatan. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
1. Kerusakan Karpet
- Warna Pudar atau Luntur → Deterjen yang terlalu keras atau mengandung pemutih bisa merusak warna asli karpet.
- Serat Karpet Rapuh & Mudah Rusak → Bahan kimia agresif dapat membuat serat karpet cepat aus, rontok, atau bahkan mengeras.
- Sisa Sabun Menumpuk → Jika tidak dibilas dengan baik, deterjen bisa meninggalkan residu yang justru menarik lebih banyak debu dan kotoran.
2. Risiko Kesehatan
- Iritasi Kulit → Bahan kimia dalam deterjen bisa menyebabkan gatal, kemerahan, atau alergi pada kulit, terutama jika terkena langsung saat mencuci.
- Gangguan Pernapasan → Uap atau debu dari deterjen yang mengandung parfum atau zat kimia kuat bisa memicu sesak napas, terutama bagi penderita asma atau alergi.
- Racun untuk Hewan & Anak-anak → Jika tidak dibilas dengan baik, residu deterjen bisa berbahaya bagi hewan peliharaan atau anak-anak yang sering bermain di atas karpet.
3. Bau Tidak Sedap & Jamur
- Jika tidak dibilas dengan benar, deterjen yang tertinggal bisa menimbulkan bau apek dan menarik kelembapan, yang akhirnya memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.
Solusi Aman
✅ Gunakan deterjen khusus karpet yang lebih lembut dan aman.
✅ Pastikan membilas karpet dengan air bersih hingga tidak ada sisa deterjen.
✅ Gunakan jasa laundry karpet profesional seperti Ranis Laundry Ambal Bener Meriah dan Kota Takengon untuk hasil yang lebih maksimal tanpa risiko deterjen berlebih.
Pernah mengalami masalah karpet rusak atau bau karena salah deterjen? 😬
Komentar
Posting Komentar